Ledakan bom tersebut dikaitkan dengan konflik sektarian antara Muslim dan Kristen di Poso yang menewaskan setidaknya 577 orang dan menyebabkan 86.000 lainnya mengungsi[5] dalam periode tiga tahun sebelum gencatan senjata yang disponsori pemerintah disepakati pada bulan Desember 2001.[1] Mereka yang dihukum karena kejahatan yang berkaitan dengan konflik menyebut bahwa ini adalah upaya balas dendam atas kekejaman sebelumnya yang dilakukan terhadap komunitas Muslim di Poso.[6][7] Pengeboman ini dilakukan tepat pada hari peringatan lima tahun pembantaian 165 orang Muslim di desa Sintuwulemba, Kabupaten Poso.[8]
Apakah penyebab utama Pengeboman pasar Tentena 2005?
Ground Truth Answers: konflik sektarian antara Muslim dan Kristen di Posoupaya balas dendam atas kekejaman sebelumnya yang dilakukan terhadap komunitas Muslim di Poso
Prediction:
Dalam persidangan tahun 2010 di Jakarta, ulama Islam garis keras Eko Budi Wardoyo divonis bersalah dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena memberikan dana kepada para pelaku untuk mengumpulkan dua bom tersebut dan diidentifikasi sebagai penasihat utama di balik serangan tersebut.[2] Pada sidang Eko, Ngiode memberikan kesaksian bahwa Eko pernah berkata bahwa "melakukan jihad berarti membayar kembali kepada orang-orang Kristen atas apa yang telah mereka lakukan terhadap komunitas Muslim di Poso," dan bahwa dirinya telah diajarkan untuk mengejar jihad secara eksklusif oleh Eko, menggambarkan serangan tersebut telah dimotivasi oleh balas dendam.[6]
Apakah penyebab utama Pengeboman pasar Tentena 2005?
Ground Truth Answers: balas dendam
Prediction: